?if I were? merupakan kata-kata yang umum digunakan pada conditional sentence type 2 (present unreal conditional). Lalu apakah ?If I was? dapat pula digunakan pada conditional sentence type 2?
Conditional Sentence: If I Were atau If I was yang Benar?
Baik ?if I were? maupun ?if I was? semuanya grammatically correct, namun tergantung konteksnya. ?If I were? digunakan pada unreal situation, sedangkan ?if I was? statusnya acceptable bagi Cambridge University di English learning test-nya, namun tidak bagi ETS (English Testing Service).
Meskipun dalam percakapan banyak orang Inggris menggunakan ?If I was?, namun tetap ?If I were? lah yang berstatus grammatically correct. Were merupakan verb di dalam subjunctive mood (kata kerjanya untuk menyatakan pengandaian).
Conditional Sentence: If I Were atau If I was yang Benar?
Baik ?if I were? maupun ?if I was? semuanya grammatically correct, namun tergantung konteksnya. ?If I were? digunakan pada unreal situation, sedangkan ?if I was? statusnya acceptable bagi Cambridge University di English learning test-nya, namun tidak bagi ETS (English Testing Service).
Cambridge University accepts ?If I was ?? for the unreal conditional on their English learning test series whereas ETS (English Testing Service) does not. This is a case of descriptive grammar (how the language is used) winning out over prescriptive grammar (how the language should be used).(Kenneth Beare. ?If I was or If I were?? About English as 2nd Language.http://esl.about.com/od/common_mistakes/a/If-I-Was-Or-If-I-Were.htm. Date Accessed: June 18, 2014.)
Meskipun dalam percakapan banyak orang Inggris menggunakan ?If I was?, namun tetap ?If I were? lah yang berstatus grammatically correct. Were merupakan verb di dalam subjunctive mood (kata kerjanya untuk menyatakan pengandaian).
In speech, many English people say If I was?, but If I were? is held to be grammatically correct.(http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/grammar/learnit/learnitv6.shtml)
?If I was? yang Benar
?If I was? yang grammatically correct adalah ketika digunakan semakna subordinate conjunction ?when? untuk menyatakan waktu. Was disini merupakan verb di dalam indicative mood (kata kerjanya untuk menyatakan fakta atau opini).Contoh:
- If I was embarrassed, my face often turned red. (Ketika saya malu, wajah saya sering memerah. <? suatu fakta yang sering terjadi di masa lampau)
- If I were her, my face would turn red. (Jika saya ini dia, wajah saya akan memerah. <? tapi saya bukan dia, hanya pengandaian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar